Apakah diantara kalian
pernah bertanya, “kok bisa air laut warna biru?”. Ternyata pertanyaan iseng ini
mendorong sebuah penelitian fisika cahaya pada awal abad 20 loh..
Dalam laman The
Conversation Indonesia, Justin Peter, ilmuwan cuaca dari Australian Bureau of Meteorology, menjelaskan lebih jauh mengenai
hal tersebut:
Dalam penjelasan Fisika,
terdapat beberapa fakta menarik tentang cahaya. Cahaya yang kita lihat merupakan
cahaya putih yang terdiri dari partikel sangat kecil yang disebut foton. Saking
kecilnya, ukuranya lebih kecil dari atom.
Partikel ini terbilang
aneh karena saat kita mengukurnya, bentuknya terlihat seperti bola kecil dan
terkadang seperti gelombang.
Foton membuat cahaya
putih dengan panjang gelombang yang berbeda. Ada yang pendek dan panjang.
Semuanya membentuk warna pelangi. Foton dengan panjang gelombang terpendek
menampakan warna biru. Sedangkan foton dengan panjang gelombang yang
terpanjang, berwarna merah.
Pada cahaya sinar
matahari, foton mengalir dari matahari dan berinteraksi dengan benda-benda yang
ada di bumi. Misalnya dedaunan yang berwarna hijau. Foton hijau memantul dan
diserap oleh mata kita.
"Saat cahaya jatuh
di suatu benda, beberapa foton akan diserap; beberapa foton akan memantul--kita
menyebut ini menghambur," ucap Peter.
Lalu bagaimana air laut
berwana biru? Peter mengatakan bahwa air laut tidaklah murni. Maksudnya, ia
memiliki banyak hal yang larut di dalamnya. Seperti garam atau potongan mahluk
yang telah mati.
Partikel-partikel itulah
yang memantulkan sebagian cahaya sembelum sempat mengamburkan warna yang
benar-benar biru. lalu, cahaya yang terhambur dari laut biasanya berwarna biru
kehijauan.
Langit juga berperan
terhadap warna laut menurut Peter. Karena biru langit dan laut memantulkan
sebagian dari cahayanya.
"Singkatnya:
laut berwarna biru karena cara air menyerap cahaya, cara partikel-partikel
dalam air menyebarkan cahaya, dan juga karena pantulan cahaya biru
0 comments:
Posting Komentar