Rabu, 04 Oktober 2017


Sejumlah lebih dari 2.500 peserta telah berjuang dengan penuh kebanggaan dan semangat berprestasi di bidang Biologi pada Babak Penyisihan Olimpiade Bioet@nol 2017 (10 September 2017). Semuanya adalah siswa-siswi terbaik SMP maupun SMA, dari sekolah masing-masing yang telah siap memberikan segala hal terbaiknya untuk menaklukkan salah satu olimpiade bergengsi tahun ini. Mereka harus berjuang setidaknya melawan wakil-wakil terbaik lain dari ratusan sekolah di seluruh Jawa Timur dan Bali dalam memperebutkan piala bergilir gubernur 2017. Tidak ada satu hal lain di dalam benak mereka selain sebuah kebanggan untuk mewakili alamamater tercinta, termasuk suatu kebanggaan lain nantinya dalam mewakili kotanya sendiri sebagai jawara rayon untuk melaju ke tahapan perjuangan selanjutnya, Babak Semifinal dan Final Bioet@nol 2017. Tahun ini, ada setidaknya 13 rayon yang telah siap siaga untuk meluncurkan peserta-peserta terbaiknya, dengan segenap usaha dan doa, juara baru tampaknya akan segera hadir!
Sebanyak 237 peserta: yang terdiri atas 66 peserta SMA dan 57 tim SMP, telah dinyatakan lolos sebagai jawara di 13 rayon masing-masing, dan telah mengukuhkan diri sebagai yang terbaik di Babak Penyisihan, telah berangkat menuju Jember, pada 30 September dan 1 Oktober 2017, untuk melanjutkan perjuangan di babak selanjutnya guna membuktikan diri sebagai yang terbaik, tidak hanya di tingkatan kota tapi juga dalam tingkatan provinsi, Jawa Timur dan Bali. Dengan segenap persiapan yang ada mereka telah siap menyambut hari kompetisi yang sesungguhnya!


Banyuwangi dan Jember masih menjadi rayon yang cukup berpotensi dalam meraih penghargaan tertinggi tahun ini, mengingat keduanya adalah primadona dengan jumlah peserta terbanyak. Rayon Bali bukan tidak mungkin dapat kembali mengulang kesuksesan layaknya kejayaan yang diraih tahun kemarin. Rayon-rayon di seluruh eks-karesidenan Besuki Raya bisa saja menjadi momok yang perlu diperhitungkan. Tidak ketinggalan pula Rayon Surabaya dan Gresik dengan peserta-peserta terbaik dengan nilai tertingginya di babak penyisihan lalu. Jangan lupakan juga peserta-peserta dari Rayon Blitar yang dari tahun ke tahun tidak dapat dipungkiri selalu lolos ke tahapan final, dan meraih posisi tertinggi kemudian di kasta juara. Belum lagi jawara-jawara kejutan yang mungkin saja hadir dari Rayon Kediri, Madura, dan Malang. Tahun ini, kompetisi seakan begitu ketat dengan segala potensi-postensi yang ada. Tampaknya juara baru benar-benar akan hadir.

(dari atas ke bawah: Juara-juara Bioet@nol 2017 Tingkat SMP/Sederajat)
Juara 1: Yasmina Ashfa Zahidah beserta beserta tim
Juara 2: Shabrina Farras Tsany beserta tim
Juara 3: Alfath Inzan Abdi A. beserta tim
Juara Harapan 1: Wardatul Amalia Safitri beserta tim
Juara Harapan 2: Wulan Maulani beserta tim

Hari Sabtu, 30 September 2017, seluruh mata tertuju kepada Gedung Mas Soerachman dan Gedung III, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember, dua saksi bisu keseruan kompetisi di hari itu. Babak Semifinal dan Final tingkat SMP/Sederajat telah dimulai. Babak semifinal dimulai dengan technical meeting pada jam 08.00, mempersiapkan segala hal dengan baik adalah langkah awal dalam memulai kesuksesan. Babak ini dilaksanakan untuk menyaring lagi peserta-peserta terbaik yang nantinya akan dinyatakan lolos ke tahapan selanjutnya, Babak Final, di Gedung III, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Tercatat, setidaknya 10 tim kemudian lolos ke final untuk memulai persaingan dalam babak cerdas cermat dan studi kasus. Mereka semua yang terpilih kemudian digiring menuju Gedung Mas Soerachman sebagai tahap penentuan akhir jawara Bioet@nol tingkat SMP tahun ini, tentunya di hadapan dua juri final paling profesional yang pernah ada, bapak Vendi Eko Susilo, S.Pd., M.Pd. dan ibu Siti Murdiyah, S.Pd., M.Pd., yang mana keduanya sama-sama merupakan dosen-dosen dari Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Jember yang ahli di bidangnya masing-masing. Setelah melalui proses yang cukup melelahkan, penuh perjuangan, dan menyita banyak sekali pertimbangan dari dewan juri, akhirnya nama-nama jawara baru kemudian diungkap. Adalah atas nama Yasmina Ashfa Zahidah beserta tim dari SMPN 2 Jember telah menjadi juara baru Bioet@nol 2017 tingkat SMP/Sederajat termasuk mengukuhkan dirinya sebagai yang terbaik di antara seluruh peserta-peserta terbaik lainnya se-Jawa Timur dan Bali. Posisi tim ini disusul oleh atas nama Shabrina Farras Tsany beserta tim dari SMPN 2 Pasuruan dan atas nama Alfath Inzan Abdi A. beserta tim dari SMP Bustanul Makmur, berturut-turut sebagai Juara 2 dan Juara 3. Di bawah mereka bertiga, muncul juga nama-nama Wardatul Amalia Safitri beserta tim dan Wulan Maulani beserta tim, yang masing-masing berasal dari SMPN 1 Gresik dan SMP Bustanul Makmur, berturut-turut sebagai Juara Harapan 1 dan Juara Harapan 2.


Keseruan tidak berakhir sampai disitu saja, 1 Oktober 2017 menjadi hari yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh kalangan sebagai hari terakhir pelaksanaan Babak Semifinal dan Babak Final Biet@nol 2017. Pasalnya, hari tersebut merupakan puncak gelaran kompetisi tahun ini yang mempertemukan seluruh peserta terbaik tingkat SMA/Sederajat dari 13 rayon yang tersebar di seluruh Jawa Timur dan Bali. Gedung Mas Soerachman dan Gedung III, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember masih menjadi pusat perhatian banyak pasang mata di hari itu sebagai tempat akan ditentukannya pemenang tingkat SMA untuk edisi Bioet@nol tahun ini. Babak Semifinal dilaksanakan dengan begitu hikmat guna menyaring kembali seluruh peserta untuk diuji tingkat berpikirnya dalam Babak Final. Tercatat, 10 peserta individu, masing-masing dari 9 sekolah berbeda lolos untuk kembali berjuang di babak penentuan. Saat ini mereka dipertemukan dengan juri-juri profesional selanjutnya: ibu Sulifah Aprilyah, S.Pd., M.Pd. dan ibu Firda Rosetty, S.Pd. yang juga sama-sama merupakan ahli di bidangnya masing-masing dan termasuk orang-orang terpandang di lingkungan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Jember. Seluruh peserta akan diuji kemampuan kognisi, afektif, dan keterampilan psikomotornya dalam berbagai kegiatan olah pikir di praktikum pembedahan morfologi dan anatomi hewan. Mereka juga diuji kecakapan dan kemampuannya dalam menganalisis serta menarik kesimpulan atas apa yang telah mereka kerjakan sebelumnya. Ujian terasa begitu berat tapi tampaknya tak satupun di antara mereka yang luntur. Alfina Damayanti dari SMAN 1 Blitar adalah nama yang muncul sebagai Juara 1 Bioet@nol 2017 tingkat SMA, mengalahkan setidaknya lebih dari 700-an peserta setingkat yang sama dari seluruh Jawa Timur dan Bali sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai yang terbaik. Posisinya disusul oleh atas nama Esrani Rosmawati Manurung dari SMAN 1 Kedungwaru sebagai Juara 2 dan atas nama Balawara Andika dari SMAN 1 Jember sebagai Juara 3. M. Zulqi Prishandi Wijaya dan Izzatul Islami, yang masing-masing berasal dari SMAN 1 Manyar dan SMAN 3 Malang, adalah nama-nama yang muncul kemudian sebagai Juara Harapan 1 dan Juara Harapan 2.

(dari atas ke bawah: Juara-juara Bioet@nol 2017 Tingkat SMA/Sederajat)
Juara 1: Alfina Damayanti
Juara 2: Esrani Rosmawati Manurung
Juara 3: Balawara Andika
Juara Harapan 1: M. Zulqi Prishandi Wijaya
Juara Harapan 2: Izzatul Islami 

BIOET@NOL 2017 TINGKAT SMA:
BIOET@NOL 2017 TINGKAT SMP:
Olimpiade Biologi Tingkat SMP dan SMA Sederajat se-Jawa Timur dan Bali, “Bioet@nol”, merupakan salah satu program kerja Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi “lumba-lumba” Universitas Jember yang pelaksanaannya selalu mendapatkan respon positif dari tahun ke tahun. Dengan adanya kegiatan semacam ini, diharapkan akan muncul potensi-potensi baru dalam menghimpun pembangunan yang bersifat kedaerahan, khususnya di bidang Biologi. Olimpiade ini juga sebagai langkah dalam menambah wawasan kepada generasi baru untuk lebih mencintai lingkungan sekitar, kearifan lokal, budidaya, pengetahuan lingkungan, pengembangan potensi pariwisata, bahkan dalam upaya memahami keanekaragaman makhluk hidup serta upaya pelestariannya yang kesemuanya hanya akan didapatkan di dalam bahan kajian Biologi. Melalui kegiatan ini, diharapkan pula potensi dan prestasi siswa-siswi, khususnya di wilayah Jawa Timur dan Bali dapat terus ditingkatkan sebagai modal awal dalam meraih cita-cita di masa depan.
“Sukses adalah kemampuan untuk melangkah dari kegagalan tanpa hilang antusiasme.” (Sir Winston Churchill) karena “Sukses berkaitan dengan tindakan, orang sukses terus melangkah. Mereka membuat kesalahan namun tidak menyerah.” (Conrad Hilton). Dan juara sejati bukan hanya mereka yang mampu membuktikan sebagai yang terbaik, tetapi juga mereka yang mau berjuang semaksimal mungkin apapun hasilnya dan tidak pernah menyerah karena hal tersebut.

Sampai bertemu di Bioet@nol 2018!

0 comments:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Translate

Total Visitors

Popular Posting

Blog Archive

Pengikut