Sejumlah lebih dari 2.500 peserta telah berjuang dengan penuh
kebanggaan dan semangat berprestasi di bidang Biologi pada Babak Penyisihan
Olimpiade Bioet@nol 2017 (10 September 2017). Semuanya adalah siswa-siswi
terbaik SMP maupun SMA, dari sekolah masing-masing yang telah siap memberikan
segala hal terbaiknya untuk menaklukkan salah satu olimpiade bergengsi tahun
ini. Mereka harus berjuang setidaknya melawan wakil-wakil terbaik lain dari
ratusan sekolah di seluruh Jawa Timur dan Bali dalam memperebutkan piala
bergilir gubernur 2017. Tidak ada satu hal lain di dalam benak mereka selain
sebuah kebanggan untuk mewakili alamamater tercinta, termasuk suatu kebanggaan
lain nantinya dalam mewakili kotanya sendiri sebagai jawara rayon untuk melaju
ke tahapan perjuangan selanjutnya, Babak Semifinal dan Final Bioet@nol 2017.
Tahun ini, ada setidaknya 13 rayon yang telah siap siaga untuk meluncurkan
peserta-peserta terbaiknya, dengan segenap usaha dan doa, juara baru tampaknya
akan segera hadir!
Sebanyak 237 peserta: yang terdiri atas 66 peserta SMA dan 57 tim
SMP, telah dinyatakan lolos sebagai jawara di 13 rayon masing-masing, dan telah
mengukuhkan diri sebagai yang terbaik di Babak Penyisihan, telah berangkat
menuju Jember, pada 30 September dan 1 Oktober 2017, untuk melanjutkan
perjuangan di babak selanjutnya guna membuktikan diri sebagai yang terbaik,
tidak hanya di tingkatan kota tapi juga dalam tingkatan provinsi, Jawa Timur
dan Bali. Dengan segenap persiapan yang ada mereka telah siap menyambut hari
kompetisi yang sesungguhnya!
Banyuwangi dan Jember masih menjadi rayon yang cukup berpotensi
dalam meraih penghargaan tertinggi tahun ini, mengingat keduanya adalah
primadona dengan jumlah peserta terbanyak. Rayon Bali bukan tidak mungkin dapat
kembali mengulang kesuksesan layaknya kejayaan yang diraih tahun kemarin.
Rayon-rayon di seluruh eks-karesidenan Besuki Raya bisa saja menjadi momok yang
perlu diperhitungkan. Tidak ketinggalan pula Rayon Surabaya dan Gresik dengan
peserta-peserta terbaik dengan nilai tertingginya di babak penyisihan lalu.
Jangan lupakan juga peserta-peserta dari Rayon Blitar yang dari tahun ke tahun
tidak dapat dipungkiri selalu lolos ke tahapan final, dan meraih posisi
tertinggi kemudian di kasta juara. Belum lagi jawara-jawara kejutan yang
mungkin saja hadir dari Rayon Kediri, Madura, dan Malang. Tahun ini, kompetisi
seakan begitu ketat dengan segala potensi-postensi yang ada. Tampaknya juara
baru benar-benar akan hadir.
(dari
atas ke bawah: Juara-juara Bioet@nol 2017 Tingkat SMP/Sederajat)
Juara
1: Yasmina Ashfa Zahidah beserta beserta tim
Juara
2: Shabrina Farras Tsany beserta tim
Juara 3: Alfath Inzan Abdi A. beserta tim
Juara Harapan 1: Wardatul Amalia Safitri beserta tim
Juara Harapan 2: Wulan Maulani beserta tim
Hari Sabtu, 30 September 2017, seluruh mata tertuju kepada Gedung
Mas Soerachman dan Gedung III, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Jember, dua saksi bisu keseruan kompetisi di hari itu. Babak Semifinal dan
Final tingkat SMP/Sederajat telah dimulai. Babak semifinal dimulai dengan technical meeting pada jam 08.00,
mempersiapkan segala hal dengan baik adalah langkah awal dalam memulai
kesuksesan. Babak ini dilaksanakan untuk menyaring lagi peserta-peserta terbaik
yang nantinya akan dinyatakan lolos ke tahapan selanjutnya, Babak Final, di
Gedung III, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Tercatat,
setidaknya 10 tim kemudian lolos ke final untuk memulai persaingan dalam babak
cerdas cermat dan studi kasus. Mereka semua yang terpilih kemudian digiring
menuju Gedung Mas Soerachman sebagai tahap penentuan akhir jawara Bioet@nol
tingkat SMP tahun ini, tentunya di hadapan dua juri final paling profesional
yang pernah ada, bapak Vendi Eko Susilo, S.Pd., M.Pd. dan ibu Siti Murdiyah,
S.Pd., M.Pd., yang mana keduanya sama-sama merupakan dosen-dosen dari Program
Studi Pendidikan Biologi Universitas Jember yang ahli di bidangnya
masing-masing. Setelah melalui proses yang cukup melelahkan, penuh perjuangan,
dan menyita banyak sekali pertimbangan dari dewan juri, akhirnya nama-nama
jawara baru kemudian diungkap. Adalah atas nama Yasmina Ashfa Zahidah beserta
tim dari SMPN 2 Jember telah menjadi juara baru Bioet@nol 2017 tingkat SMP/Sederajat
termasuk mengukuhkan dirinya sebagai yang terbaik di antara seluruh
peserta-peserta terbaik lainnya se-Jawa Timur dan Bali. Posisi tim ini disusul
oleh atas nama Shabrina Farras Tsany beserta tim dari
SMPN 2 Pasuruan dan atas nama Alfath Inzan Abdi A. beserta tim dari SMP
Bustanul Makmur, berturut-turut sebagai Juara 2 dan Juara 3. Di bawah mereka
bertiga, muncul juga nama-nama Wardatul Amalia Safitri beserta tim dan Wulan
Maulani beserta tim, yang masing-masing berasal dari SMPN 1 Gresik dan SMP
Bustanul Makmur, berturut-turut sebagai Juara Harapan 1 dan Juara Harapan 2.
Keseruan tidak berakhir sampai disitu saja, 1
Oktober 2017 menjadi hari yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh kalangan
sebagai hari terakhir pelaksanaan Babak Semifinal dan Babak Final Biet@nol
2017. Pasalnya, hari tersebut merupakan puncak gelaran kompetisi tahun ini yang
mempertemukan seluruh peserta terbaik tingkat SMA/Sederajat dari 13 rayon yang
tersebar di seluruh Jawa Timur dan Bali. Gedung Mas Soerachman dan Gedung III,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember masih menjadi pusat
perhatian banyak pasang mata di hari itu sebagai tempat akan ditentukannya pemenang
tingkat SMA untuk edisi Bioet@nol tahun ini. Babak Semifinal dilaksanakan
dengan begitu hikmat guna menyaring kembali seluruh peserta untuk diuji tingkat
berpikirnya dalam Babak Final. Tercatat, 10 peserta individu, masing-masing
dari 9 sekolah berbeda lolos untuk kembali berjuang di babak penentuan. Saat
ini mereka dipertemukan dengan juri-juri profesional selanjutnya: ibu Sulifah
Aprilyah, S.Pd., M.Pd. dan ibu Firda Rosetty, S.Pd. yang juga sama-sama
merupakan ahli di bidangnya masing-masing dan termasuk orang-orang terpandang
di lingkungan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Jember. Seluruh
peserta akan diuji kemampuan kognisi, afektif, dan keterampilan psikomotornya
dalam berbagai kegiatan olah pikir di praktikum pembedahan morfologi dan anatomi
hewan. Mereka juga diuji kecakapan dan kemampuannya dalam menganalisis serta
menarik kesimpulan atas apa yang telah mereka kerjakan sebelumnya. Ujian terasa
begitu berat tapi tampaknya tak satupun di antara mereka yang luntur. Alfina
Damayanti dari SMAN 1 Blitar adalah nama yang muncul sebagai Juara 1 Bioet@nol
2017 tingkat SMA, mengalahkan setidaknya lebih dari 700-an peserta setingkat
yang sama dari seluruh Jawa Timur dan Bali sekaligus mengukuhkan dirinya
sebagai yang terbaik. Posisinya disusul oleh atas nama Esrani Rosmawati
Manurung dari SMAN 1 Kedungwaru sebagai Juara 2 dan atas nama Balawara Andika
dari SMAN 1 Jember sebagai Juara 3. M. Zulqi Prishandi Wijaya dan Izzatul
Islami, yang masing-masing berasal dari SMAN 1 Manyar dan SMAN 3 Malang, adalah
nama-nama yang muncul kemudian sebagai Juara Harapan 1 dan Juara Harapan 2.
(dari
atas ke bawah: Juara-juara Bioet@nol 2017 Tingkat SMA/Sederajat)
Juara
1: Alfina Damayanti
Juara 2: Esrani Rosmawati Manurung
Juara 3: Balawara Andika
Juara Harapan 1: M. Zulqi Prishandi Wijaya
Juara Harapan 2: Izzatul Islami
BIOET@NOL 2017 TINGKAT
SMA:
BIOET@NOL 2017 TINGKAT
SMP:
Olimpiade Biologi Tingkat SMP dan SMA Sederajat se-Jawa Timur dan
Bali, “Bioet@nol”, merupakan salah satu program kerja Himpunan Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Biologi “lumba-lumba” Universitas Jember yang
pelaksanaannya selalu mendapatkan respon positif dari tahun ke tahun. Dengan
adanya kegiatan semacam ini, diharapkan akan muncul potensi-potensi baru dalam
menghimpun pembangunan yang bersifat kedaerahan, khususnya di bidang Biologi.
Olimpiade ini juga sebagai langkah dalam menambah wawasan kepada generasi baru
untuk lebih mencintai lingkungan sekitar, kearifan lokal, budidaya, pengetahuan
lingkungan, pengembangan potensi pariwisata, bahkan dalam upaya memahami
keanekaragaman makhluk hidup serta upaya pelestariannya yang kesemuanya hanya
akan didapatkan di dalam bahan kajian Biologi. Melalui kegiatan ini, diharapkan
pula potensi dan prestasi siswa-siswi, khususnya di wilayah Jawa Timur dan Bali
dapat terus ditingkatkan sebagai modal awal dalam meraih cita-cita di masa
depan.
“Sukses adalah kemampuan untuk melangkah dari kegagalan tanpa hilang
antusiasme.” (Sir Winston Churchill) karena “Sukses berkaitan dengan tindakan,
orang sukses terus melangkah. Mereka membuat kesalahan namun tidak menyerah.” (Conrad
Hilton). Dan juara sejati bukan hanya mereka yang mampu membuktikan sebagai yang
terbaik, tetapi juga mereka yang mau berjuang semaksimal mungkin apapun
hasilnya dan tidak pernah menyerah karena hal tersebut.
Sampai bertemu di Bioet@nol 2018!
0 comments:
Posting Komentar